Maraknya hoax yang bergulir sepanjang tahun seputar Covid-19 menumbuhkan keresahan yang terus terjadi di masyarakat. Seluruh media seakan dijajah oleh informasi-informasi yang kurang valid atau bahkan tidak dapat dipercaya keabsahannya. Saat ini sulit sekali membedakan mana berita yang benar atau berita yang banyak dibumbui oleh berita Hoax. Karena keresahan ini, Hima Lingua Magister Ilmu Linguistik 2020 tergerak untuk mengadakan seminar daring berjudul “E-Literasi Kesehatan Seputar Covid-19 Sebagai Upaya Menangkal Hoax dan Disinformasi” yang telah diadakan pada tanggal 8 November 2020 lalu. Seminar ini mengundang pakar-pakar dari bidang kesehatan dan kebahasaan. Dari bidang kesehatan, telah diundang dua dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Mohammad Soewandhi, dr. Arif Setiawan dan drg. Mohammad Junaidi, Sp. Pros., M. Kes. Sementara dari bidang kebahasaan, telah diundang seorang dosen dan perwakilan mahasiswa jurusan Magister Ilmu Lingusitik, Dr. Listiyono Santoso, S.S., M. Hum dan Ernovilinda, S.S. Acara ini dihadiri oleh 66 peserta guru yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia.
Dampak hoax yang berkelanjut memberikan dampak yang negative kepada seluruh masyarakat, terutama pada tenaga kesehatan yang memiliki berisiko terpapar langsung virus ini. Salah satu pembicara, drg. Mohammad Junaidi, Sp. Pros., M. Kes menyampaikan langsung dampak dari hoax, yaitu ketidakpercayaan pada profesi kesehatan, protocol kesehatan yang diabaikan, dan serangan rasisme terhadap golongan tertentu. Sebagai tambahan, beliau juga menjelaskan apa yang harus dilakukan agar terhidar dari hoax, yaitu mengenali sumber beritanya, membaca seluruh informasi, mengidentifikasi penulisnya, mengecek tanggal dan data yang digunakan, mengecek fakta pendukung yang disajikan, membandingkan dengan pengetahuan yang dimiliki, dan mengecek informasi ke fact-checkers.
Acara ini menarik perhatian seluruh peserta webinar. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para peserta. Beberapa pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan yang berasal dari masalah di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan Covid-19. Acara ini diharapkan dapat membantu menumbuhkan kesadaran masyarakat terutama para guru tentang pentingnya sebuah keabsahan informasi tentag Covid-19.