Sebuah upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam menerima setiap informasi seputar covid-19, Prodi Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, menggelar acara Seminar Daring yang diadakan melalui Zoom pada tanggal 1 November 2020, hari Minggu lalu. Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 ini dihadiri oleh setidaknya 66 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Selain itu, seminar ini juga diisi oleh beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu; ibu Dyna Herlina Suwarto, M.Sc, dosen Ilmu Komunikasi UNY yang saat ini sedang menempuh pendidikan Phd-nya di University of Nottingham, selain itu ada dokter Ihyan Amri, SpB, yang merupakan Kepala Instalasi Bedah Sentral rumah sakit Soewandhie, dan narasumber berikutnya merupakan mahasiswa Magister Ilmu Linguistik Universitas Airlangga, Ida Astia, S. Pd.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pemberitaan tentang Covid-19 terus mengalir dari berbagai media masa dan dibagikan di berbagai platform media sosial oleh panggunanya. Ibu Dyna Herlina Suwarto menekankan dalam seminar ini bahwa literasi media dapat digunakan untuk mencegah, mengurangi dan menangkal misinformasi. Kesadaran terhadap pentingnya literasi ini berkaitan dengan meningkatnya berita-berita hoax yang tersebar di masyarakat. Berita palsu ini sengaja dibuat untuk kepentingan-kepentingan tertentu, seperti keuntungan ekonomi, kepentingan politik/ bisnis, dll. Oleh karena itu, ibu Dyna memberikan tips dan trik untuk menghindari berita palsu atau hoax, yaitu salah satunya dengan mengecek kredibilitas media dan narasumber, melakukan perbandingan berita dari beberapa media, dan juga membaca jurnal ilmiah terkait pandemi Covid-19.
Selanjutnya, dr Ihyan Amri manyampaikan bahwa berita hoax yang tersebar di internet dan media masa memberikan efek buruk yang sangat besar, sepeti hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap tenaga medis hingga berujung pada pelanggaran protokol kesehatan. selain menjabarkan secara rinci beberapa hoax yang beredar dan mengklarivikasinya dengan fakta ilmiah, dr Ihyan juga memberikan kiat-kiat dalam mengidentifikasi hoax, yaitu diantaranya; pembaca harus berhati-hati dengan judul yang bersifat profokatif, mencermati alamat situs berita, memeriksa fakta dengan menanyakan kepada ahlinya, serta memeriksa keaslian dari foto atau video yang ditautkan di dalam berita tersebut. Acara webinar ini kemudian ditutup oleh penjabaran singkat dari Ida Astia mengenai fitur bahasa yang sering digunakan di dalam berita hoax. Dengan memahami pola-pola kebahasaan dari berita hoax, pembaca diharapkan dapat mendeteksi dengan cepat berita hoax tersebut dan tidak turut menyebar luaskannya.
Dari acara seminar online yang berlangsung selama tiga jam ini, banyak hal penting yang dijabarkan oleh para narasumber mengenai cara menangani berita hoax seputar covid-19 dari berbagai aspek dan sudut pandang. Diharapkan setelah diselenggarakannya acara ini, dapat meningkatkan literasi masyarakat agar tidak mudah termakan oleh berita hoax yang semakin marak beredar, sehingga dampak selanjutnya diharapkan dapat membuat sikap masyarakat menjadi lebih baik dan bijak dalam menghadapi pandemi ini, seperti lebih mematuhi protokol kesehatan, dan saling mengedukasi satu sama lain.